Sabtu, 11 Desember 2010

MAKALAH KEANEKARAGAMAN HAYATI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

           Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Kekhasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.

           Keanekaragaman hayati dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keanekaragaman untuk sifat atau  ciri makhluk hidup. Keanekaragam hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap keanekaragaman hayati makin tinggi. Kemajuan tekhnologi telah mengubah fungsi berbagai flora dan fauna sebagai hasil hutan. Akibatnya dimasa mendatang diramalkan degradasi lingkungan makin tinggi. Oleh karena itu keaekaragaman hayati perlu dilestarikan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
  1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragamn hayati
  2. Sebutkan tingkatan keanekaragaman hayati
  3. Apa yang menyebabkan variasi genetik
  4. Sebutkan pengaruh manusia terhadap keanekaragaman hayati
  5. Sebutkan manfaat dan konservasi keanekaragaman hayati
  6. Sebutkan fungsi dari sumber daya hayati
  7. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
1.3 TUJUAN
           Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
  1. Untuk mengetahui berbagai tingkatan keanekaragaman hayati
  2. Untuk mengetahui persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia
  3. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya keanekaragaman hayati
  4. Untuk menegetahui fungsi dari sumber daya hayati               
BAB 11
PEMBAHASAN
11.1 PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
            Keanekaragam hayati merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan tingkatan genetik. Keanekaragaman hayati menurut UU no 50 tahun 1994 adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber yang termasuk diantaranya dataran, ekosistem ekuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies , antara spesies dan ekosistem.
            Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu
1. Keanekaragam gen
            Keanekaragaman gen merupakan sifat yang terdapat dalam satu jenis. Dengan demikian tidak ada satu makhluk pun yang sama persis dalam penampakannya. dengan tekhnik budaya semakin banyak jenis tumbuhan hasil rekayasa genetik seperti padi, jagung, ketela, semangka tanpa biji, jenis-jenis anggrek, salak pondoh, dll.
            Perlu kita ketahui bahwa perangkat genetik mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, dua individu memiliki perangkat gen yang sama hidup dilingkungan yang berbeda maka kedua individu tersebut dapat saja memunculkan ciri dan sifat yang berbeda. Keadaaan sebaliknya dapat juga terjadi dua individu yang memiliki perangkat gen yang berbeda, tetapi hidup dilingkungan yang sama dapat memunculkan ciri yang sama. Hal ini terlihat jelas bahwa dalam spesies yang sama dapat terjadi keanekaragaman susunan gen sehingga memunculkan variasi antara individu. Begitu banyak kemungkinan susunan gen pada setiap individu dalam satu spesies, menyebabkan tidak adanya individu yang benar-benar sama dalam segala hal, sekalipun saudara kembar. Keanekaragam inilah yang disebut sebagai keanekaragaman individu yang terjadi akibat keanekaragaman pada tingkat genetik.
          
2. Keanekaragaman jenis
             Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antar spesies) mudah diamati karena perbedaannya yang mencolok. contohnya yaitu variasi antara kucing dan harimau, kucing dan harimau termasuk salah satu kelompok kucing. Meskipun demikian antara kucing dan harimau terdapat pebedaan fisik, tingkah laku dan habitat. Keanekaragaman hayati tingkat jenis ini menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan dan frekuensi gen.

3. Keanekaragaman ekosistem
             Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor biotik dan abiotik. Faktor bitik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain, sedangkan yang termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan, dll. Baik faktor biotik maupun abiotik sangat bervariasi. Oleh karena itu, ekostem yang merupakan kesatuan dari biotik dan abiotik pun bervariasi pula.
             Didalam ekosistem, komponen biotik harus dapat berinteraksi dengan komponen biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik agar tetap bertahan hidup. Jadi, interaksi antar organisme didalam ekosistem ditentukan oleh komponen biotik dan abiotik yang menyusunnya.Komponen biotik sangat beranekaragam dan komponen abiotik berbeda kulitas dan kuantitasnya, perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan perubahan dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda pula. Jadi jelaslah bahwa keanekaragaman hayati pada tempat yang berlainan akan menyusun ekosistem yang berbeda.

11.2 MANFAAT DAN PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TEHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI
1) Manfaat keanekaragaman hayati
             Manfaat dari keanekaragaman hayati yaitu:
  • Merupakan manfaat dari sumber kehidupan, kehidupan dan kelangsungan hidup manusia.
  • Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Mengembangkan sosial budaya umat  manusia
  • Membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya
  • Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya dapat ditukar dengan uang
  • Keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena karena keindahan dan kekhasannya
  • Sebagai kebutuhan dasar dan skunder
  • Keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli karena sebagai sumber ilmu atau tujuan lain.(misalnya pemulihan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternative bahan pangan dan energi), jadi keanekaragaman hayati memiliki nilai pendidikan.
2) Pengaruh manusia terhadap keanekaragaman hayati
          Terdapat dua akibat dari kegiatan  manusia terhadap keanekaragaman hayati yaitu sebagai berikut:
a) Kegiatan yang mengakibatkan makin berkurangnya keanekaragaman hayati yaitu antara lain:
  • Ladang berpindah
  • Intensifikasi pertanian
  • Penemuan bibit tanaman dan hewan baru yang unggul mengakibatkan terdesaknya bibit lokal
  • Perburuan liar dan penebangan liar
  • Industrilisasi
b) Kegiatan manusia yang tidak menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati:
  • Penghijauan dan reboisasi
  • Pengendalian hama secara biologi
  • Penebangan hutan dengan perencanaan yang baik
  • Usaha pemuliaan hewan dan tanaman
  • Usaha-usaha pelesarian alam
11.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Fragmentasi (pemecahan) habitat
          Fragmentasi habitat terjadi akibat pembukaan lahan untuk berbagai keperluan manusia. Sebagai akibat, populasi hewan atau tumbuhan terpecah menjadi komplek-komplek kecil yang telah rentan terhadap gangguan. Dalam populasi yang kecil, kemungkinan tidak terdapat cukup organisme dalam usia produktif.
Ketahanan suatu populasi terhadap kepunahan bergantung pada:
  • Besar populasi tersebut
  • Pebandingan laju kelahiran dan laju kematian
2. Pencemaran lingkungan               
  • Perubahan iklim global akibat pencemaran udara, diperkirakan akan mempengaruhi penyebaran dan ketahanan makhluk hidup.
  • Akumulasi pencemaran seperti DDT, dioxin, dll.
          Dalam perairan telah mengakibatkan kematian sebagai populasi spesies seperti, anjing laut, paus dan limba-lumba (berbagai pencemar organik laut dalam dan terakumulasi dalam tubuh manusia).

3. Perubahan hewan liar
  • Perubahan hewan yang berlebihan telah mengakibatkan kepunahan bagi spesies dalam sejarah.
  • Kini banyak hewan yang populasinya terancam karena diburu untuk dijadikan sumber-smber makanan, diperjual belikan hidip-hidup dan diambil bagian tertentu dari tubuhnya. 
4. Pengendalian predator
  • Populasi hewan atu tumbuhan yang tidak diinginkan telah sengaja diberantas oleh manusia.
  • Penggunaan pestisida, hebrisida, dan lain-lain sering kali menurunkan populasi spesies yang bukan merupakan sasaran utama.
5. Introduksi spesies eksotis (secara alami atau atau tidak sengaja)
  • Spesies yang masuk habitat yang bukan habitat asalnya dapat menjadi "pencemaran bilogis". Suatu organisme yang dikeluarkan dari habitat aslinya kemingkinan menjadi terbebas dari pemangsa, pesaing, parasit atau penyakit yang mengendalikan populasinya dalam kondisi alami. Pada habitatnya yang baru organisme ini kemungkinan dapat tumbuh dan berkembang baik dengan pesat dan mengalahkan populasi asli.
  • Spesies eksotis juga dapat membawa penyakit yang baru kedalam suatu daerah.
6. Asimilasi genetik
  • Spesies langka dapat menjadi terancam apabila berkembangbiak silang dengan spesies berkerabat dekat yang berjumlah lebih banyak atau lebih kuat.
11.4 PERSEBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
          Dipandang dari segi biodivirsitas, posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan, Indonesia terletak didaerah khatulistiwa. Dengan posisi seperti ini Indonesia merupakan salah satu negara yang memilki kekayaan keanekaragaman hayati terbesar didunia. Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi membuat Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan. Indonesia dengan luas wilayah 1,3% dari seluruh luas muka bumi memiliki 10% flora berbunga dunia, 12% mamalia dunia, 17% jenis burung dunia, dan 25% jenis ikan dunia. 
          Penyebaran tumbuhan, Indonesia tercakup dalam kawasan Malesia yang juga meliputi Filipina, Malaysia, dan Papua Nugieni. Flora dan fauna Malesia memiliki tingkat keanekaragaman tinggi yang didominasi oleh pohon-pohon yang aktif melakukan fotosintesis. Dikawasan Malesia termasuk indonesia terdapat beberapa jenis tumbuhan yang khas. Misalnya pohon kayu Ramin (gonystylus bancanus) yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Maluku, Meranti rawa, dan beberapa jenis tumbuhan memanjat (liana) di Kalimantan.
          Pola penyebaran hewan di Indonesia diwarnai oleh pola kelompok kawasan Oriental disebelah barat, dan kelompok kawasan Australia disebelah timur. Dua kawasan ini sangat berbeda, namun demikian karena Indonesia terdiri dari deretan pulau yang sangat berdekatan, maka migrasi fauna antara peluang percampuran unsur dari dua kelompok kawasan tersebut. Karena peluang percampuran unsur fauna didaerah ini sangat besar, akibatnya didaerah transisi ini terdapat unsur campuran anatara barat dan timur.
          Adapun hewan-hewan yang hidup didaerah oriental antara lain: gajah, banteng, harimau jaya, harimau sumatra, beruang madu, dan orag utan kalimantan. Hewan-hewan yang terdapat dikawasan timur Indonesia antara lain burung cendarawasi, burung kaswari, dan burung kakak tua raja di Papua, buaya papua, biawak raksasa, walabi, kangguru pohon, dan kuskus berbintik di Papua.

BAB 111
PENUTUP
111.1 KESIMPULAN
           Keanekaragaman hayati merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi, betuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.
adapun manfaat dari keanekaragaman hayati:
  1. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kehidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena potensialnya sebagai sumber pangan, papan, sandang, dan obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain
  2. Keanekaragaman hayati merpakan sumber ilmu pengetahuan dan tekhnologi
  3. Mengembangkan sosial budaya umat manusia dan membangkitkan nuansa keindahan yang merefleksikan penciptanya.
111.2 SARAN
          Berdasarkan permasalahan diatas kami sebagai generasi muda berharap, keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia maupun didunia tetap terjaga dan dilestarikan dan menjadi tugas kita semua untuk melestarikan keanekaragaman yang ada.


7 komentar: